Raih Impian Anda

Kamis, 08 September 2011

Walet Membawa Virus H5N1

SENDAWAR, tribunkaltim.co.id – Idealnya rumah sarang burung walet dibangun di areal pematang sawah ataupun lahan terbuka bukan sebaliknya dilingkungan padat penduduk, karena ada kekuatiran dapat menimbulkan penyakit bagi kesehatan manusia terlebih-lebih penyakit flu burung atau H5N1.

“Walaupun saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait dengan kesehatan yang dialami dari ditimbulkan dari keberadaan rumah walet, namun alangkah baiknya mencegah dari sebelum terjadi,” ungkap Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kutai Barat HM Junaidi.

Dijelaskannya, Kalau melihat kondisi rumah walet yang berada dalam daerah perumahan penduduk, memang sangat tidak baik sekali karena dapat menganggu kesehatan manusia.

Walaupun saat ini belum ada kabar penderita penyakit karena keberadaan sarang burung walet, namun yang pasti tidak menutup kemungkinan akan terjadi di masa akan datang. Yang pasti ada penyakit yang dibawa oleh burun walet, pasalnya binatang ini pasti berimigrasi dari satu tempat ke tempat lain, dan pasti ada membawa penyakit dari tempat tersebut.

“Namun yang pasti penyakit yang dibawa adalah jenis flu burung, karena walet ini adalah jenis unggas yang sangat rentan dengan penyakit tersebut,” ujarnya.

Ditambahkannya, memang idealnya jauh dari pemukiman penduduk, bukan berada di lingkungan padat penduduk. Pasalnya burung inikan hidup alam liar, yang sewaktu-waktu bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, untuk itu paling cocok di hutan, persawahan atau daerah dataran yang luas.

“Untuk itu dalam membangun rumah sarang burung walet untuk benar-benar memperhatikan aspek kesehatan lingkungan, jangan sampai menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekitarnya,” himbau Junaidi.

Sementara itu ditambahkan dokter hewan di seksi kesehatan dan veteriner hewan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan (Dsibuntanakan) Kubar I Wayan Narendra menyambut positif penangkaran burung walet, karena sebagai salah satu penyelamatan binatang alam melalui pola penangkaran, sementara itu disatu sisi negatifnya adanya kekuatiran keberadaan burung walet di lingkungan pemukiman padat penduduk dapat menggangu kesehatan penduduk walaupun saat ini belum ada keluhan dari masyarakat.

Yang pasti burung walet ini jenis binatang unggas maka lazimnya virus H5N1 yang dibawa, belum lagi penyakit lainnya yang dibawa karena bermigrasi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Diakui Wayan Usaha burung walet ini sulit dikatakan budidaya maupun peternakan, pasalnya ketika burung ini merasa tidak nyaman lagi di tempat buatan manusia dia akan berpindah tempat mencari daerah yang nyaman dan banyak makanannya. Namun pola yang dilakukan pemilik rumah burung walet sudah menjurus ke peternakan dan budidaya, namun yang paling tepat disebut penangkaran.

“Karena burung walet ini bukan hewan ternak seperti ayam namun dapat dibudidayakan hanya saja tidak dapat diklaim sebagai kepemilikan walaupun burung ini tinggal di lokasi buatannya, karena sewaktu-waktu dapat pindah ke tempat lain, dan pemilik awal sulit mengklaim itu burung walet miliknya, karena tidak punya label,” tandasnya.

Penulis : Alex Pardede
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : Tribun Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar